Bergema bisikan sunyi di balik secercah cahaya
Namun, apadaya diri ini?
Terdiam begitu saja, menatap lembaran memori penuh kepedihan
Seperti patung di lembah hitam
Dulu… lampau adalah ingatan abadi
Yang terukir di batu-batu kokoh
Oleh kaum tertindas
Dengan kedua tangan mereka yang rapuh
Kini..
Cahaya-cahaya itu tampak meredup
Hingga padampun menghampiri
Aku membeku tanpa petunjuk,,
Memilah-milah impian yang berkecamuk dalam jiwaku
Terlalu rumit! Menggemuruh detak jantungku
Kutemukan sedikit harapan
Meraba-raba dalam gelap
Mencari-cari lilin yang padam
Diam kembali
Sejenak kupikir kata itu,
Jika aku adalah cahaya…
Kan kuterangi hidup ini dengan sinarku
Mengulurkan tanganku untuk kaum yang terbuang
Tersenyum indah, meski kepedihan menghampiri
Lilin Padam
04.41 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar